MOJOKERTO, MITRAMEDIA.CO – Tiga desa di Kabupaten Mojokerto tercatat sebagai kawasan krisis air bersih saat musim kemarau tahun 2025.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat, tiga desa itu adalah Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro; Desa Manduro Mangun Gajah, Kecamatan Ngoro, dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Mojokerto, Yo’ie Afrida mengatakan, tiga desa itu disebutnya memang menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau tiba. Ketiga desa itu lokasinya berdekatan dengan lereng Gunung Penanggungan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui BPBD disebut telah melakukan langkah prnanganan. Salah satunya adalah melakukan droping air bersih ke tiga desa tersebut.
Langkah antisipasi dan pemetaan kebutuhan air disebut telah disiapkan sejak bulan lalu. Sehingga, akhir Juli air bersih sudah bisa didistribusikan.
“Droping (air bersih) sudah kita lakukan mulai kemarin,” kata dia, Sabtu (2/8/2025).
Sedikitnya ada 4.000 tangki air bersih telah disiapkan oleh BPBD yang dianggarkan dari anggaran APBD Tahun 2025 ini.
Skema pendistribusiannya, sambung dia, BPBD berkoordinasi dengan instansi terkait, mulai dari pemerintah kecamatan hingga pemerintah desa untuk memastikan distribusi air bersih berjalan cepat dan tepat sasaran.
“Kita benar-benar pastikan tepat sasaran dan cepat,” pungkasnya.
Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau secara umum, diprediksi berkisar antara bulan Juli hingga bulan Agustus 2025. Di Jawa, puncak musim kemarau cenderung lebih awal dibandingkan prediksi sebelumnya.
Editor : HAMAD















