JOMBANG, MITRAMEDIA.COM – Siang itu senyum warga Desa Kromong, Kecamatan Ngusikan berbeda dari hari-hari sebelumnya. Tak jarang senyum mereka hingga mengeluarkan air mata.
Senyum itu bukan hanya terpancar dari wajah warga, alam semesta turut memberikan senyumnya menyusul telah rampungnya pembangunan sumur bor yang digadang-gadang warga agar kampungnya tak lagi mengalami kekeringan.
“Alhamdulillah pak, sumur bornya ponanton,” ujar Kasiati (58) warga setempat yang sehari-hari bergelut di sawah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Rasa bungah warga kian terpancar, setelah Babinsa memberikan informasi kepada warga, kampungnya akan didatangi bupati bersama Asisten Logistik Panglima TNI.
Lansia, pemuda, hingga anak-anak di Desa Kromong menyiapkan penyambutan sejak pagi. Bukan tanpa alasan, mereka senang desanya dibangun oleh TNI bersama pemerimtah daerah dengan tajuk Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjend TNI Chandra Wijaya; Komandan Kodim (Dandim) 0814, Letkol Kav Dicky Prasojo; Bupati Jombang, Warsubi; dan para rombongan mengendarai motor trail meninjau langsung pekerjaan jalan. Meski jalanan terjal dan sedikit sulit dilalui, ketiganya tetap naik hingga lokasi titik nol untuk mengetahui kondisi pekerjaan pembangunan jalan berlangsung.

Asisten Logistik (Aslog) Panglima TNI, Mayjend TNI Chandra Wijaya, mengapresiasi kolaborasi antara Pemkab Jombang dengan TNI dalam upaya membangun desa secara berkelanjutan.
“TMMD bukan sekedar program pembangunan, tapi juga ruang mempererat hubungan antara TNI dan rakyat. Dengan semangat gotong royong dan pengabdian, kita ingin desa menjadi kuat dan mandiri,” ujar Mayjend TNI Chandra Wijaya, Jumat (1/8/2025).
Sementara, Dandim 0814/Jombang, Letkol Kav Dicky Prasojo, menambahkan pelaksanaan TMMD kali ini mengambil lokasi utama di Kecamatan Ngusikan, tepatnya di sekitar Dusun Gondang dan Dusun Kromong sebagai titik konsentrasi posko.
“TMMD merupakan sinergi antara Pemda dan Kodim, yang menyasar pembangunan fisik dan non-fisik. Program ini didasari perintah dari Pangdam V/Brawijaya dan membawa semangat mewujudkan ketahanan nasional melalui pembangunan desa,” kata Letkol Kav Dicky menambahkan.
Ia membeber, beberapa sasaran fisik TMMD tahun ini meliputi: Rehabilitasi jalan paving sepanjang 1.178 meter di Dusun Kromong, yang sebelumnya sulit dilalui saat hujan.
Pembangunan musala di Dusun Gondang, dengan progres fisik mencapai 60 persen, termasuk pemasangan paving dan keramik. Selanjutnya, penanaman pohon.
“Program penghijauan di Dusun Banyuasin sepanjang 1.800 meter sebagai upaya mendukung konservasi lingkungan,” ujarnya.
Selanjutnya adalah pembuatan dua sumur bor di Dusun Banyuasin untuk menjamin akses air bersih warga dan juga program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 3 unit rumah yang juga berlokasi di Dusun Banyuasin.

“Saat ini, progres pekerjaan fisik secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 80 persen. Khusus untuk pembangunan jalan paving tinggal menyisakan 20 persen,” terangnya.
Di tempat yang sama, Bupati Jombang, Warsubi yang turut hadir dalam kegiatan pengawasan dan evaluasi TMMD tahun anggaran 2025 ini mengatakan, TMMD memiliki peran penting dalam mempercepat pemerataan pembangunan di desa-desa.
TMMD disebut Warsubi sebagai aksi nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Khususnya di kawasan terpencil.
“TMMD adalah bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Bukan hanya membangun jalan dan musala, tapi juga membangun harapan dan optimisme warga desa,” ujar Bupati Warsubi.
Ia menandaskan, program TNI ini dianggap sejalan dengan semangat pembangunan Kabupaten Jombang, yakni mbangum deso noto kuto. Artinya, pemkab saat ini sedang melakukan pemerataan pembangunan.
“Ini sejalan dengan semangat pembangunan Jombang yang menyeluruh, tidak hanya di kota, tetapi juga menyentuh pinggiran,” tandasnya.

Usai meninjau lokasi-lokasi kegiatan TMMD, rombongan juga melaksanakan salat Jumat berjamaah bersama warga. Dengan semangat kebersamaan dan pengabdian, TMMD ke-125 di Jombang diharapkan tidak hanya meninggalkan jejak pembangunan fisik, tetapi juga warisan sosial berupa semangat gotong royong dan pemberdayaan warga desa yang berkelanjutan.
Penulis : ANANG CHAERUDIN















