MOJOKERTO – Ditengah tudingan yang beredar soal keretakan pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Mojokerto dalam periode kepemimpinan Imam Suyono memantik reaksi sejumlah pihak. Bahkan menganggapi berita yang beredar, Ketua Kontingen Porprov IX Kabupaten Mojokerto, Yasminto mengatakan jika sudah saatnya KONI kembali ke visi-misi utama.
Bukan tanpa alasan. Mereka menginginkan kepengurusan KONI kembali ke visi-misi Mubarok atau visi-misi kepemimpinan Bupati Muhammad Albarra (Gus Barra) dan Wabup Muhammad Rizal Octavian, yakni mewujudkan Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil dan makmur khususnya di bidang olahraga, agar para pengurus bisa fokus pada substansi dan bekerja sesuai misi.
Ada bebrapa catatan yang dilontarkan, yakni struktural baru khususnya badan pengurus harian lebih komunikatif dengan para pengurus cabang olahraga (cabor).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama kita sebagai pengurus cabor, yang diinginkan terbuka, transparan. Bapak ketua harus sering komunikasi, terbuka transparan, sesuai visi dan misi Mubarok,” kata Yasminto saat diwawancarai wartawan, Jumat (1/8/2025).
Yasminto berharap besar, tidak ada retak bahkan perpecahan di tubuh KONI periode 2025-2029 ini.
Kuncinya, sambung dia, adalah sinergitas. Tidak ada yang ditutup-tutupi, semua transparan. Bukan hanya soal anggaran namun soal program hingga kendala harus dibicarakan bersama.
Ia sebelumnya juga telah menyampaikan keluh kesah mewakili beberapa cabor saat kegiatan evaluasi pasca-Porprov.
“Akhirnya, waktu monev yang pertama untuk penjelasan kita diundang, untuk menyampaikan keluh kesah, mulai dari cabor, tim monitoring, atlet, pelatih, ketua cabor,” lontarnya.
Pegiat olahraga yang juga menjabat Ketua Bidang Mobilisasi dan Kesejahteraan Para Atlet, KONI Kabupaten Mojokerto ini menginginkan, semua berjalan sesuai rel. Artinya, semua harus berdasar kesepakatan dan aturan.
“Kita mengikuti cabor-cabor itu kita inginnya sinergi, dengan pengurus KONI bahkan cabor lainnya. Untuk yang terjadi sekarang saya kurang faham, tapi saya tahu, bapak ketua KONI ini kan sebenarnya dari pengurus mintanya transparan terbuka,” ungkapnya.
Menurutnya, persoalan KONI ini sebenarnya bisa diselesaikan secara baik-baik.
“Kalau bisa diselesaikan secara baik-baik. Ayolah kalau memang itu yang terbaik untuk KONI Mojokerto, ayo terbuka,” ungkapnya.
Soal pengangkatan pengurus baru menggantikan yang mundur. Dirinya menyerahkan ke Ketua KONI Mojokerto.
“Semua kembali ke Pak Imam, pingin lanjut apa tidak, masalah struktur itu tergantung pak Imam,” pungkasnya.
Untuk diketahui, adanya tudingan keretakan pengurus KONI periode 2025-2029 cukup menggemparkan publik. Mereka menilai adanya keretakan itu dibuktikan dengan mundurnya tiga pengurus KONI.
Penulis : ANANG CHAERUDIN















