MOJOKERTO – Usai membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-XI, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Mojokerto, Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, Ali Mufthi bersilaturahmi ke ulama.
Didampingi Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto, Sumardi. Ali Mufthi disambut hangat oleh pengasuh Ponpes Nurul Islam, Pungging, Kabupaten Mojokerto, KH. Ahmad Siddiq.
Ali Mufthi merasa terharu atas penyambutan Kiai Siddiq di Ponpes Nurul Islam. Sebab, lantunan selawat mengiringi datangnya rombongan mulai gerbang pintu masuk hingga Ndalem Kiai.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya merasa terharu sekaligus bangga atas penyambutan ini. Suasa hangat dengan iringan sholawat badar. Santri berjejer menyambut rombongan kami mulai dari pintu gerbang hingga ke kediaman Kiyai,” kata Ali Mufthi.
Ketua DPD memohon doa, bimbingan serta restu kiai dan Ponpes di Jawa Timur khususnya Ponpes Nurul Islam agar misi Golkar Jatim mendekat ke pesantren mendapatkan sambutan dari para Kiyai dan Ponpes.
“Golkar Jatim ingin dekat dengan pesantren karena pesantren merupakan salah satu sumber keberkahan. Keberkahan penting dimiliki Golkar agar cita-cita yang ingin dicapai mendapat kemudahan,” ungkapnya.
Cita-cita Golkar, sambung dia, senantiasa memberi kemanfaatan kepada masyarakat sesuai dengan doktrin dan paradigma karya kekaryaan.
“InsyaAllah program golkar tidak jauh dengan harapan para kiyai,” ujarnya.
Dalam sambutan penutupan, politisi sekaligus alumni Ponpes Tebuireng ini menyampaikan apabila ada hal-hal yang bisa dikerjasamakan untuk kemaslahatan umat, Golkar membuka diri kepada siapapun.
“Komitmen Golkar mendekat ke Kiyai dan Ponpes sebagai bukti Golkar tidak hanya dipahami sebagai partai nasionalis sekuler, namun juga sebagai partai terbuka,” pungkasnya.

Sementara, Kiai Ahmad Siddiq menyampaikan bahwa Ponpes Nurul Islam terbuka kepada siapapun yang ingin berkegiatan di Ponpes ini.
Tujuannya adalah tak lain untuk mendidik santri agar menjadi penyeru (adda’i) untuk kebaikan.
Kiai yang asal Lamongan ini juga menyampaikan bahwa semua landasan gerak adalah guna menciptakan kemaslahatan. Namun setiap gerak kemaslahatan yang dilakukan pasti akan ada hambatan, rintangan dan gangguan.
“Saya terbuka dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di ponpes ini dengan harapan setiap kegiatan yang dilakukan dapat memberi pelajaran dan pengetahuan kepada santri sebagai modal menjalani kehidupan ketika santri kembali ke masyarakat. Dengan berbagai kegiatan yang diterima oleh santri, mereka kelak akan menjadi agen-agen perubahan di manapun mereka berkiprah,” tutur Kiai Ahmad Siddiq.
Editor : HAMAD















